dok. Hafizh Wahyu Darmawan/KOMPAS

SENTRA JATENG – Sebuah kehormatan datang kepada seorang driver ojek online (ojol) bernama Ahmad Marzuki. Ia mendapat undangan khusus untuk menghadiri acara di Istana Negara yang diselenggarakan oleh Wapres Gibran Rakabuming Raka. Namun, euforia tersebut ternoda oleh cibiran dan tuduhan “gadungan” yang ramai di media sosial, memaksa pria yang sehari-hari mangkal di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan ini angkat bicara.

Marzuki, dengan seragam ojol-nya yang lusuh, bercerita tentang perjalanan tak terduganya dari pinggiran Jakarta ke tengah-tengah pusat kekuasaan negara.

Jalan Panjang dari Ciputat ke Istana

Marzuki menuturkan, undangan itu bukan datang tiba-tiba. Seminggu sebelumnya, tim dari Sekretariat Wapres mendatanginya secara langsung di tempat ia biasa mangkal. Pendekatan itu dilakukan setelah sebelumnya ada komunikasi melalui telepon untuk memastikan kehadirannya.

“Mereka dateng ke lapangan, ketemu saya langsung. Ditanya-tanya tentang kondisi kami-kami ini, sama persoalan yang dihadapi sama driver ojol,” ujar Marzuki, menirukan percakapannya dengan tim Gibran. Dari dialog itulah, undangan resmi kemudian diberikan kepadanya untuk mewakili rekan-rekan seprofesinya.

Hujatan “Gadungan” dan Ujian Mental

Tak lama setelah foto-fotonya di Istana beredar, badai hujatan menerpa Marzuki. Banyak warganet yang meragukan statusnya sebagai ojol sungguhan. Ia dituduh sebagai “ojol gadungan” atau actor yang sengaja disiapkan untuk pencitraan.

“Yang viral itu bilangnya saya ini ojol gadungan. Sampai hati mereka. Saya tiap hari cari nafkah di jalan, panas-panasan, kehujanan, dapatnya malah disebut gadungan,” keluh Marzuki dengan nada kecewa. Tuduhan itu, menurutnya, sangat menyakitkan dan tidak menghargai perjuangannya yang nyata.

Pembelaan Rekan Sejawat dan Bukti Nyata

Mendapatkan tuduhan tersebut, justru rekan-rekan sejawat Marzukilah yang pertama kali membela. Banyak sesama driver ojol yang mengenalinya langsung membagikan foto dan cerita mereka bersama Marzuki di medsos, membuktikan bahwa ia adalah ojol tulen yang sudah bertahun-tahun mengaspal.

“Mas Marzuki itu ya ojol beneran. Setiap hari ada di basecamp kami di Ciputat. Dia diundang karena memang aktif dan sering menyuarakan masalah kami,” kata salah seorang rekan driver, Budi, membela temannya.

Pesan untuk Gibran: Jangan Hanya Seremonial

Di tengah kontroversi yang menerpanya, Marzuki tetap menyampaikan pesan yang ia bawa ke Istana. Ia berharap, kehadirannya bukan sekadar seremonial belaka.

“Saya sampaikan ke beliau (Gibran) tentang sulitnya hidup sebagai ojol, dari soal tarif yang sering dirasa belum adil, sampai soal perlindungan kami di jalan. Saya harap ada tindak lanjutnya, bukan hanya basa-basi di Istana,” tutur Marzuki dengan harap. Ia berpesan agar pemerintah benar-benar memperhatikan nasib ribuan ojol yang menjadi tulang punggung transportasi ibu kota.

Red (ar/ar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Simak Berita Lengkap Viral Terpopuler !!!

X