dok. Omarali Dharmakrisna Soedirman/KOMPAS

SENTRA JATENG – Suasana Rapat Kerja antara Komisi XI DPR dengan Menteri Keuangan Purbaya dan Wakil Menteri Keuangan Pramono pada Selasa (7/10/2025) sempat diwarnai canda ringan yang menyiratkan dinamika internal. Saat membahas pagu indikatif untuk tahun 2026, Purbaya secara spontan melontarkan canda kepada Pramono yang langsung memecah ketegangan ruang rapat.

Kejadian itu berlangsung ketika Pramono sedang memaparkan sejumlah program prioritas yang membutuhkan alokasi anggaran cukup besar untuk tahun depan. Di tengah paparan wamennya itu, Purbaya tiba-tiba menyela dengan senyum khasnya, “Itu loh, yang tadi pagu untuk program bantuan sosial, kayaknya masih bisa dipotong lagi, Pak Pramono. Biar lebih efisien,” ujar Purbaya, disambut tawa rekan-rekan anggota dewan yang hadir.

Dinamika di Balik Canda Penghematan Anggaran

Canda tersebut secara tidak langsung mengungkap proses penyusunan anggaran yang ketat di internal Kementerian Keuangan. Sumber yang hadir dalam rapat menyebut, Pramono dikenal cukup gigih memperjuangkan anggaran untuk program-program yang menjadi tanggung jawabnya, sementara Purbaya, sebagai menteri, harus memastikan efisiensi dan kesesuaian dengan target fiskal pemerintah.

“Di balik canda itu, ada proses negosiasi yang sesungguhnya. Pak Pramono seringkali harus berjuang keras meyakinkan Pak Menteri untuk tidak memotong terlalu dalam anggaran program-program strategis,” ujar seorang staf Kementerian Keuangan yang enggan disebut namanya.

Respon Cerdas Pramono dan Kelanjutan Rapat

Menanggapi canda atasan langsungnya itu, Pramono langsung merespons dengan gaya yang sama cairnya. “Wah, jangan dipotong lagi, Pak. Nanti programnya jadi tidak optimal. Justru ini sudah hasil perhitungan yang sangat efisien,” jawab Pramono sambil tersenyum, yang kembali disambut gelak tawa para peserta rapat.

Interaksi ringan ini justru membuat suasana rapat yang semula tegang menjadi lebih rileks. Seorang anggota Komisi XI dari Fraksi PDI Perjuangan, Budi Santoso, mengapresiasi dinamika antara kedua pimpinan Kementerian Keuangan tersebut. “Kami di DPR bisa melihat sendiri bagaimana chemistry yang baik antara Pak Purbaya dan Pak Pramono. Mereka bisa bekerja sama dengan serius, tapi tetap bisa menciptakan suasana kerja yang tidak kaku,” ujarnya.

Efisiensi sebagai Prioritas Utama

Terlepas dari canda yang mengemuka, Purbaya dalam kesempatan tersebut menegaskan komitmennya untuk menjaga efisiensi anggaran. “Prinsip kami sederhana, setiap rupiah harus memberikan manfaat maksimal bagi rakyat. Karena itu, kami akan terus mengkaji setiap proposal anggaran dengan sangat hati-hati,” tegas Purbaya dalam penutupan rapat.

Rapat kerja yang berlangsung hampir tiga jam tersebut akhirnya menghasilkan sejumlah kesepakatan penting mengenai pagu indikatif untuk sektor-sektor kunci. Dinamika antara Purbaya dan Pramono ini menunjukkan bahwa proses penganggaran negara tidak selalu berjalan kaku, namun tetap mengedepankan prinsip akuntabilitas dan efisiensi sebagai pondasi utama.

Red (ar/ar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Simak Berita Lengkap Viral Terpopuler !!!

X