
SENTRA JATENG – Inovasi terbaru di dunia material konstruksi lahir dari inspirasi alam. Para ilmuwan berhasil mengembangkan metode untuk menciptakan semen yang 17 kali lebih kuat dari semen konvensional dengan meniru struktur mikroskopis cangkang bulu babi (sea urchin).
Penemuan yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah ternama ini dipimpin oleh seorang ilmuwan material, Dr. Arini, dari sebuah lembaga riset terkemuka. “Struktur cangkang bulu babi sangat unik dan kompleks. Ia terdiri dari lempengan-lempengan kalsit yang disusun mirip dengan batu bata Lego, disemen oleh matriks protein yang sangat kuat. Struktur nano inilah yang kami adopsi,” jelas Dr. Arini, Kamis (24/10/2025).
Kunci Kekuatan pada Struktur Nano “Batu Bata Lego”
Dr. Arini memaparkan bahwa kekuatan material alam seringkali terletak pada bagaimana materi itu disusun, bukan hanya pada bahan bakunya. Timnya berfokus pada meniru susunan “batu bata” kalsium karbonat pada cangkang bulu babi dan “semen” protein yang mengikatnya.
“Kami merekayasa struktur nano pada semen buatan kami. Partikel-partikel penyusun semen kami atur sedemikian rupa untuk meniru pola yang ada di cangkang bulu babi, sehingga menciptakan ikatan yang jauh lebih rapat dan kuat,” tambahnya.
Dampak Revolusioner bagi Industri Konstruksi
Semen super kuat ini diyakini akan membawa dampak revolusioner. Dengan kekuatan yang jauh lebih tinggi, struktur bangunan seperti gedung pencakar langit, jembatan bentang panjang, dan infrastruktur tahan gempa dapat dirancang dengan lebih efisien dan ramah lingkungan.
“Kita bisa menggunakan material yang lebih sedikit untuk mencapai kekuatan yang sama, atau membangun struktur yang lebih tinggi dan lebih aman dengan volume material yang setara. Ini berarti penghematan biaya dan pengurangan jejak karbon dari industri konstruksi,” ujar Dr. Arini.
Masa Depan dan Komersialisasi
Penemuan ini masih dalam tahap pengembangan laboratorium, namun telah menunjukkan hasil yang sangat menjanjikan. Tim peneliti kini sedang bekerja untuk men-scaling up proses produksinya agar suatu hari nanti dapat diproduksi secara massal.
“Tantangan terbesarnya adalah membuat proses produksi yang efisien dan ekonomis. Tapi, potensinya sangat besar. Suatu hari nanti, kita mungkin akan tinggal di dalam rumah atau berkendara di atas jembatan yang terbuat dari semen yang terinspirasi oleh makhluk laut,” pungkas Dr. Arini penuh harap.
Penemuan ini merupakan contoh sempurna dari bidang biomimikri (meniru alam) yang semakin populer, di mana solusi untuk tantangan teknologi modern justru ditemukan dengan mempelajari desain yang telah disempurnakan oleh alam selama jutaan tahun.
Red (ar/ar)
