dok. Suci Wulandari Putri.KOMPAS

SENTRA JATENG – Pemilik UMKM legendaris Mie Ayam Tuminí, Budi Santoso, memutuskan untuk melakukan relokasi usahanya dari Jalan Palatehan ke kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Keputusan ini bukan tanpa risiko, mengingat biaya renovasi tempat barunya diperkirakan mencapai Rp 1,9 miliar — angka yang sangat besar bagi sebuah usaha mikro.

Relokasi ini dilakukan setelah tempat usaha lamanya terdampak proyek pembangunan. Meski berat, langkah ini diambil untuk mempertahankan bisnis yang telah dibangunnya selama puluhan tahun dan menjadi ikon kuliner di Jakarta.

Biaya Renovasi yang Mencengangkan

Angka Rp 1,9 miliar bukan hanya untuk sewa atau pembelian tempat, tetapi mencakup seluruh proses renovasi hingga usaha siap beroperasi. Biaya tersebut dialokasikan untuk pembangunan dapur baru yang memenuhi standar higienitas modern, sistem ventilasi yang baik, serta tata letak yang nyaman bagi pelanggan.

“Kami harus patuh pada aturan yang berlaku, termasuk standar kesehatan dan keselamatan. Itu yang membuat biaya membengkak,” ujar Budi Santoso, Kamis (4/9/2025). Ia menambahkan, material yang digunakan juga dipilih yang berkualitas agar lebih tahan lama.

Strategi Bertahan di Tengah Tingginya Biaya Operasional

Untuk menutupi biaya renovasi yang besar, Budi mengaku mengandalkan tabungan pribadi dan pinjaman dari keluarga. Ia secara terbuka menyatakan tidak mengambil kredit bank karena prosesnya dinilai rumit dan bunga yang memberatkan.

Selain itu, ia berencana sedikit menaikkan harga jual, namun tetap berusaha mempertahankan cita rasa khas yang menjadi daya tarik utama Mie Ayam Tuminí. “Kami berusaha agar kenaikan harga tidak drastis, sehingga tetap terjangkau untuk pelanggan setia,” tambahnya.

Dukungan dari Pelanggan Setia dan Pemerintah

Budi mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pelanggan setia yang terus mendukung selama masa transisi ini. Banyak dari mereka yang menantikan pembukaan kembali warung mie ayam tersebut di lokasi barunya.

Sementara itu, meski belum mendapatkan bantuan finansial langsung, Dinas Koperasi dan UKM setempat menyatakan akan memfasilitasi perizinan dan memberikan pendampingan agar usaha tersebut dapat segera beroperasi secara legal dan lancar.

Harapan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Dengan relokasi ini, Budi berharap usahanya tidak hanya bertahan, tetapi juga bisa berkembang lebih besar. Lokasi Blok M yang strategis dan ramai diliriknya sebagai peluang untuk menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk kaum muda dan pekerja.

“Semoga dengan tempat yang lebih nyaman dan akses yang lebih baik, Tuminí bisa terus dikenal dan dicintai oleh lebih banyak orang,” harap Budi penuh keyakinan.

Red (ar/ar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Simak Berita Lengkap Viral Terpopuler !!!

X