dok. Dian Ade Permana/KOMPAS

SENTRA JATENG – Pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas telah menyiapkan peta jalan penciptaan 19 juta lapangan kerja hingga tahun 2045. Namun, di tengah jalan menuju target jangka panjang itu, tantangan nyata di lapangan justru tidak bisa menunggu. Kebutuhan tenaga kerja, khususnya di sektor-sektor strategis seperti konstruksi, terus berjalan dan bahkan sudah harus dipenuhi hari ini.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Kosmas Ginting, mengakui hal tersebut. Ia menekankan bahwa penciptaan lapangan kerja tidak bisa hanya menunggu investasi besar, tetapi harus dimulai dari menyiapkan tenaga kerja yang kompeten dan siap pakai. “Kita tidak bisa hanya menunggu. Kebutuhan tenaga kerja, misalnya di sektor konstruksi untuk proyek-proyek strategis, sudah ada di depan mata. Mereka butuh tukang las, operator alat berat, tenaga listrik, dan lain-lain, sekarang juga,” ujar Kosmas dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (17/10/2025).

Fokus pada Penyiapan Tenaga Kerja Siap Pakai

Kosmas menegaskan, strategi utama yang sedang digenjot pemerintah adalah memastikan pasokan tenaga kerja yang terampil dan sesuai dengan kebutuhan industri. Dalam hal ini, pendidikan vokasi, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), memegang peran kunci. “Kita harus pastikan lulusan SMK kita itu benar-benar siap kerja, kompetensinya sesuai, sehingga begitu lulus bisa langsung diserap oleh dunia industri,” tambahnya.

Pendekatan link and match antara SMK dan industri menjadi kata kunci. Kerja sama yang erat, mulai dari penyusunan kurikulum, pelatihan guru, hingga magang industri, diharapkan dapat mempersempit skill gap yang selama ini menjadi kendala.

Sektor Konstruksi Jadi Prioritas Penyerapan

Sektor konstruksi, yang menjadi tulang punggung pembangunan infrastruktur, disebut-sebut sebagai salah satu penyerap tenaga kerja terbesar dalam jangka pendek dan menengah. Proyek-proyek seperti Ibu Kota Nusantara (IKN), smelter, dan pembangunan infrastruktur dasar lainnya membutuhkan ratusan ribu tenaga kerja terampil.

“Kalau kita lihat, kebutuhan untuk tenaga-tenaga terampil di konstruksi ini sangat besar. Ini adalah peluang nyata yang tidak bisa kita sia-siakan. Kita harus siapkan dari sekarang,” pesan Kosmas.

Membangun Optimisme di Tengah Tantangan

Pernyataan Kosmas ini sekaligus menjawab kekhawatiran banyak pihak mengenai kemampuan ekonomi menciptakan lapangan kerja yang inklusif. Dengan fokus pada penyiapan SDM yang tepat sasaran, diharapkan pertumbuhan ekonomi tidak hanya tinggi secara angka, tetapi juga berkualitas dan dapat dirasakan oleh masyarakat luas melalui tersedianya kesempatan kerja yang memadai.

Langkah proaktif dengan tidak hanya “menunggu” 19 juta lapangan kerja itu hadir, melainkan secara aktif menyiapkan calon tenaga kerjanya dari sekarang, dinilai sebagai strategi yang tepat untuk menjembatani kebutuhan jangka pendek dengan visi jangka panjang Indonesia Emas 2045.

Red (ar/ar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Simak Berita Lengkap Viral Terpopuler !!!

X