
SENTRA JATENG – Tanpa disadari, cara tubuh kita beristirahat di malam hari bisa menjadi cerminan dari kondisi mental. Pakar mengungkapkan bahwa beberapa posisi tidur tertentu ternyata dapat mengindikasikan bahwa seseorang sedang mengalami stres atau kecemasan.
Menganalisis posisi tidur menjadi salah satu cara untuk memahami kondisi psikologis, karena tubuh seringkali bereaksi terhadap tekanan mental tanpa disadari, bahkan saat tidur. Posisi-posisi ini biasanya berkaitan dengan upaya tubuh untuk mencari rasa aman atau melindungi diri.
“Ketika stres, tubuh bisa masuk ke dalam mode ‘waspada’, bahkan selama tidur. Hal ini sering tercermin dari posisi tidur yang cenderung defensif atau seperti melindungi bagian tubuh vital,” jelas Sarah Jane, M.Psi., Psikolog, seperti dikutip dari laman resminya.
Posisi Janin: Pencarian Rasa Aman
Posisi ini, dimana tubuh meringkuk seperti bayi dalam kandungan dengan lutut ditarik mendekati dada, adalah salah satu tanda klasik. Meski nyaman bagi banyak orang, jika dilakukan secara berlebihan dengan meringkuk sangat ketat, bisa menunjukkan kebutuhan untuk merasa aman dan terlindungi dari tekanan atau kecemasan yang dihadapi.
Posisi Tengkurap dengan Tangan Mengepal
Berbaring tengkurap sambil mengepalakan tangan atau menyembunyikan tangan di bawah bantal sering diartikan sebagai bentuk perlawanan terhadap stres. Posisi ini mencerminkan perasaan yang ingin dikendalikan, namun justru dapat menyebabkan ketegangan pada leher dan punggung, mengganggu kualitas tidur.
Posisi Melindungi Dada
Tidur telentang atau miring dengan satu atau kedua tangan menyilang di dada bisa menjadi tanda defensif. Posisi ini secara tidak sadar bertujuan untuk melindungi area jantung dan paru-paru, yang mungkin mencerminkan perasaan rentan atau sedang memikul beban yang berat.
Posisi ‘Penjaga’ atau Miring di Tepi
Tidur miring tepat di pinggir tempat tidur, seolah siap untuk bangun dan pergi kapan saja, menunjukkan tingkat kewaspadaan yang tinggi. Posisi ini mengindikasikan kesulitan untuk sepenuhnya rileks dan ‘menyerah’ pada proses tidur karena pikiran yang masih aktif.
Psikolog Sarah Jane menekankan bahwa posisi tidur bukanlah diagnosis mutlak, melainkan sebuah petunjuk. “Mengenali tanda-tanda ini adalah langkah awal. Jika disertai dengan gejala lain seperti sulit tidur atau mudah marah, penting untuk mencari cara mengelola stres atau berkonsultasi dengan profesional,” pungkasnya.
Red (ar/ar)
