dok. IRFAN KAMIL/KOMPAS

SENTRA JATENG – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengungkapkan tren signifikan dalam peta kejahatan narkoba sepanjang tahun 2025. Jaringan sindikat narkoba yang berasal dari Provinsi Aceh disebut-sebut mendominasi peredaran gelap narkotika di berbagai wilayah Indonesia.

Kabar tersebut disampaikan langsung oleh Kadiv Humas Polri, Irjen Awi Setiyono, dalam konferensi pers di Markas Besar Polri, Jakarta, Rabu (23/10/2025). “Sepanjang 2025, kasus narkoba masih sangat menonjol. Dari beberapa pengungkapan yang kita lakukan, jaringan Aceh masih mendominasi,” tegas Awi.

Jaringan Aceh dan Modus Pengiriman

Awi Setiyono membeberkan bahwa jaringan dari Aceh ini memiliki metode operasi yang terstruktur dan luas. Mereka tidak hanya menguasai pasar lokal tetapi telah menjangkau banyak daerah lain di Indonesia. “Mereka punya jaringan yang kuat, mulai dari produsen, pengedar, hingga ke tingkat pengguna. Modus pengirimannya beragam, seringkali melalui jalur darat dan laut dengan penyamaran yang cukup rapi,” ujarnya menjelaskan.

Barang bukti yang sering diungkap dari jaringan ini didominasi oleh sabu-sabu dan pil ekstasi dalam jumlah sangat besar, menunjukkan skala produksi dan distribusi yang masif.

Gencarnya Operasi Pengungkapan

Menanggapi tren ini, Polri bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) terus menggencarkan operasi untuk memutus mata rantai peredaran narkoba. Sejumlah operasi besar telah digelar, berhasil menyita ratusan kilogram sabu dan puluhan ribu pil ekstasi, serta menangkap puluhan tersangka yang terlibat.

“Kami tidak akan berhenti. Operasi pengungkapan dan pemberantasan sindikat narkoba ini akan terus kita intensifkan, baik secara pre-emptif, preventif, maupun penindakan,” tambah Awi menegaskan komitmen Polri.

Peringatan untuk Seluruh Jajaran

Dalam kesempatan yang sama, Div Humas Polri juga mengingatkan seluruh jajaran di daerah untuk terus waspada dan meningkatkan pengawasan. Masyarakat juga diminta berperan aktif dengan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan terkait peredaran narkoba.

“Kami imbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan dari bahaya narkoba. Mari kita ciptakan lingkungan yang bersih dari narkotika untuk menyelamatkan generasi muda bangsa,” pungkas Awi Setiyono.

Pengungkapan ini menegaskan bahwa Aceh masih menjadi episentrum peredaran narkoba nasional, yang memerlukan perhatian dan penanganan ekstra dari seluruh pihak berwajib.

Red (ar/ar)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Simak Berita Lengkap Viral Terpopuler !!!

X